LOGO YAYASAN

LOGO YAYASAN

Rabu, 09 Januari 2013

model-model pembelajaran













MODEL-MODEL PEMBELAJARAN




 





















DISUSUN OLEH :
CAHYA MADYA SOMANTRI 




















MODEL-MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF

1.    EXAMPLES NON EXAMPLES

CONTOH DAPAT DARI KASUS/GAMBAR YANG RELEVAN DENGAN KD
1.    Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
2.    Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP
3.    Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar
4.    Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
5.    Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
6.    Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
7.    Kesimpulan


2.    PICTURE AND PICTURE

Langkah-langkah :
1.    Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.    Menyajikan materi sebagai pengantar
3.    Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
4.    Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
5.    Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
6.    Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
7.    Kesimpulan/rangkuman


3.    NUMBERED HEADS TOGETHER (KEPALA BERNOMOR)
(SPENCER KAGAN, 1992)

Langkah-langkah :
1.    Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
2.    Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
3.    Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
4.    Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka
5.    Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
6.    Kesimpulan

4.    COOPERATIVE SCRIPT
(DANSEREAU CS., 1985)

Skrip kooperatif :

metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari

Langkah-langkah :
1.    Guru membagi siswa untuk berpasangan
2.    Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
3.    Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
4.    Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.
Sementara pendengar :
1.    Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
2.    Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya
3.    Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.
4.    Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
5.    Penutup


6.    KEPALA BERNOMOR STRUKTUR
(MODIFIKASI DARI NUMBER HEADS)

Langkah-langkah :
1.    Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
2.    Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor terhadap tugas yang berangkai

Misalnya : siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua  mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya.
Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka
Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain
Kesimpulan


7.    STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TIM SISWA KELOMPOK PRESTASI
            (SLAVIN, 1995)

Langkah-langkah :
1.    Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
2.    Guru menyajikan pelajaran
3.    Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat  menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4.    Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
5.    Memberi evaluasi
6.    Kesimpulan


8.    JIGSAW (MODEL TIM AHLI)
(ARONSON, BLANEY, STEPHEN, SIKES, AND SNAPP, 1978)

Langkah-langkah :
1.    Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim
2.    Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
3.    Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
4.    Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
5.    Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
6.    Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
7.    Guru memberi evaluasi
8.    Penutup


9.    PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI)
(PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH)

Langkah-langkah :
1.    Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2.    Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
3.    Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
4.    Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya
5.    Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan


10. ARTIKULASI

Langkah-langkah :
1.    Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.    Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
3.    Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang
4.    Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya
5.    Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya
6.    Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa
7.    Kesimpulan/penutup


11. MIND MAPPING

Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban

Langkah-langkah :
1.    Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.    Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
3.    Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
4.    Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
5.    Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
6.    Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru
12. MAKE – A MATCH (MENCARI PASANGAN)
(Lorna Curran, 1994)

Langkah-langkah :
1.    Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban
2.    Setiap siswa mendapat satu buah kartu
3.    Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
4.    Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)
5.    Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
6.    Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
7.    Demikian seterusnya
8.    Kesimpulan/penutup


13. THINK PAIR AND SHARE
(FRANK LYMAN, 1985)

Langkah-langkah :
1.    Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
2.    Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru
3.    Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing
4.    Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
5.    Berawal dari kegiatan tersebut, Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa
6.    Guru memberi kesimpulan
7.    Penutup


14. DEBATE

Langkah-langkah :
1.    Guru membagi 2 kelompok peserta debat yang satu pro dan yang lainnya kontra
2.    Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh kedua kelompok diatas
3.    Setelah selesai membaca materi, Guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara saat itu, kemudian ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
4.    Sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis inti/ide-ide dari setiap pembicaraan sampai mendapatkan sejumlah ide diharapkan.
5.    Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap
6.    Dari data-data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak siswa membuat kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.


15. ROLE PLAYING

Langkah-langkah :
1.    Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
2.    Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam waktu beberapa hari sebelum KBM
3.    Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
4.    Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
5.    Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan
6.    Masing-masing siswa berada di kelompoknya sambil mengamati skenario yang sedang diperagakan
7.    Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan lembar kerja untuk membahas penampilan masing-masing kelompok.
8.    Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
9.    Guru memberikan kesimpulan secara umum
10. Evaluasi
11. Penutup


16. GROUP INVESTIGATION
(SHARAN, 1992)

Langkah-langkah :
1.    Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
2.    Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
3.    Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain
4.    Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif  yang bersifat penemuan
5.    Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikan hasil pembahasan kelompok
6.    Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan
7.    Evaluasi
8.    Penutup


17. TALKING STICK

Langkah-langkah :
1.    Guru menyiapkan sebuah tongkat
2.    Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi.
3.    Setelah selesai membaca materi/buku pelajaran dan mempelajarinya, siswa menutup bukunya.
4.    Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru
5.    Guru memberikan kesimpulan
6.    Evaluasi
7.    Penutup


18. BERTUKAR PASANGAN

Langkah-langkah :
1.    Setiap siswa mendapat satu pasangan (guru bisa menunjuk pasangannya atau siswa memilih sendiri pasangannya).
2.    Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya.
3.    Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain.
4.    Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan, kemudian pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mencari kepastian jawaban mereka.
5.    Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula.


19. SNOWBALL THROWING

Langkah-langkah :
1.    Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
2.    Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
3.    Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
4.    Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
5.    Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit
6.    Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian
7.    Evaluasi
8.    Penutup

20. STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

Siswa/peserta mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta lainnya

Langkah-langkah :
1.    Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.    Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
3.    Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya misalnya melalui bagan/peta konsep.
4.    Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa.
5.    Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
6.    Penutup

21. COURSE REVIEW HORAY

Langkah-langkah :
1.    Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.    Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
3.    Memberikan kesempatan siswa tanya jawab
4.    Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing siswa
5.    Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (Ö) dan salan diisi tanda silang (x)
6.    Siswa yang sudah mendapat tanda Ö vertikal atau horisontal, atau diagonal harus berteriak horay … atau yel-yel lainnya
7.    Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh
8.    Penutup


22. DEMONSTRATION

(Khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan misalnya Gussen)

Langkah-langkah :
1.    Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.    Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan
3.    Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan
4.    Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan.
5.    Seluruh siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisanya.
6.    Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa didemontrasikan.
7.    Guru membuat kesimpulan.


23. EXPLICIT INTRUCTION (PENGAJARAN LANGSUNG)
(ROSENSHINA & STEVENS, 1986)

Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan  dengan pola selangkah demi selangkah

Langkah-langkah :
1.    Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
2.    Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan
3.    Membimbing pelatihan
4.    Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
5.    Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan


24. COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)
KOOPERATIF TERPADU MEMBACA DAN MENULIS
(STEVEN & SLAVIN, 1995)

Langkah-langkah :
1.    Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen
2.    Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
3.    Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas
4.    Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
5.    Guru membuat kesimpulan bersama
6.    Penutup

25.  INSIDE-OUTSIDE-CIRCLE (LINGKARAN KECIL-LINGKARAN BESAR)
OLEH SPENCER KAGAN

“Siswa saling membagi informasi pada saat yang bersamaan, dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur”

Langkah-langkah :
1.    Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar
2.    Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama, menghadap ke dalam
3.    Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi. Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan
4.    Kemudian siswa berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara siswa yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam.
5.    Sekarang giliran siswa berada di lingkaran besar yang membagi informasi. Demikian seterusnya




26. TEBAK KATA

MEDIA :
Buat kartu ukuran 10X10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata lainnya yang mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang ingin ditebak.
Buat kartu ukuran 5X2 cm untuk menulis kata-kata atau istilah yang mau ditebak (kartu ini nanti dilipat dan ditempel pada dahi ataudiselipkan di telinga.

Langkah-langkah :
1.    Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi ± 45 menit.
2.    Guru menyuruh siswa berdiri berpasangan di depan kelas
3.    Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 10×10 cm yang nanti dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi kartu yang berukuran 5×2 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan ditelinga.
4.    Sementara siswa membawa kartu 10×10 cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10×10 cm. jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi atau telinga.
5.    Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan langsung memberi jawabannya.
6.    Dan seterusnya

CONTOH KARTU

Ø  Perusahaan ini tanggung-jawabnya tidak terbatas
Ø  Dimiliki oleh 1 orang
Ø  Struktur organisasinya tidak resmi
Ø  Bila untung dimiliki,diambil sendiri
Ø  NAH … SIAPA … AKU ?
Ø  JAWABNYA :   PERUSAHAAN  PERSEORANGAN


27. WORD SQUARE

MEDIA :
* Buat kotak sesuai keperluan
* Buat soal sesuai TPK

Langkah-langkah :
1.    Guru menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai.
2.    Guru membagikan lembaran kegiatan sesuai contoh
3.    Siswa menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban
4.    Berikan poin setiap jawaban dalam kotak



28. SCRAMBLE

MEDIA :
Buatlah pertanyaan yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
Buat jawaban yang diacak hurufnya

Langkah-langkah :
1.    Guru menyajikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai
2.    Membagikan lembar kerja sesuai contoh


29. TAKE AND GIVE

MEDIA :
Kartu ukuran ± 10×15 cm sejumlah peserta tiap kartu berisi sub materi (yang berbeda dengan kartu yang lainnya, materi sesuai dengan TPK
Kartu contoh sejumlah siswa

Langkah-langkah :
1.    Siapkan kelas sebagaimana mestinya
2.    Jelaskan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai
3.    Untuk memantapkan penguasaan peserta tiap siswa diberi masing-masing satu kartu untuk dipelajari (dihapal) lebih kurang 5 menit
4.    Semua siswa disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling menginformasi. Tiap siswa harus mencatat nama pasangannya pada kartu contoh.
5.    Demikian seterusnya sampai tiap peserta dapat saling memberi dan menerima materi masing-masing (take and give).
6.    Untuk mengevaluasi keberhasilan berikan berikan siswa pertanyaan yang tak sesuai dengan kartunya (kartu orang lain).
7.    Strategi ini dapat dimodifikasi sesuai keadaan
8.    Kesimpulan


30. CONSEPT SENTENCE

Langkah-langkah :
1.    Guru menyampaikan kompentensi yang ingin dicapai.
2.    Guru menyajikan materi secukupnya.
3.    Guru membentuk kelompok yang anggotanya ± 4 orang secara heterogen
4.    Guru Menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi yang disajikan.
5.    Tiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4 kata kunci setiap kalimat.
6.    Hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali secara pleno yang dipandu oleh Guru.
7.    Kesimpulan.




31. COMPLETTE SENTENCE

Media : Siapkan blangko isian berupa paragraf
yang kalimatnya belum lengkap

Langkah-langkah :
1.    Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.    Guru Menyampaikan materi secukupnya atau siswa disuruh membacakan buku atau modul dengan waktu secukupnya
3.    Guru membentuk kelompok 2 atau 3 orang secara heterogen
4.    Guru membagikan lembar kerja berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap (lihat contoh).
5.    Siswa berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci jawaban yang tersedia.
6.    Siswa berdiskusi secara berkelompok
7.    Setelah jawaban didiskusikan, jawaban yang salah diperbaiki. Tiap peserta membaca sampai mengerti atau hapal
8.    Kesimpulan


32. TIME TOKEN
ARENDS 1998

Struktur yang dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial, untuk menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau siswa diam sama sekali

Langkah-langkah :
1.    Kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi (cooperative learning / CL)
2.    Tiap siswa diberi kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik. Tiap siswa diberi sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan.
3.    Bila telah selesai bicara kopon yang dipegang siswa diserahkan. Setiap bebicara satu kupon.
4.    Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Yang masih pegang kupon harus bicara sampai kuponnya habis.
5.    Dan seterusnya

33. PAIR CHEKS
SPENCER KAGEN 1993

APA YANG DILAKUKAN?

-       BEKERJA BERPASANGAN
Guru membentuk tim berpasangan berjumlah 2 (dua) siswa. Setiap pasangan  mengerjakan soal yang pas sebab semua itu akan membantu melatih
-       PELATIH MENGECEK
            Apabila patner benar pelatih memberi kupon
-       BERTUKAR PERAN
            Seluruh patner bertukar peran dan mengurangi langkah 1 – 3
-       PASANGAN MENGECEK
            Seluruh pasangan tim kembali bersama dan membandingkan jawaban
-       PENEGASAN GURU
            Guru mengarahkan jawaban /ide sesuai konsep


34. KELILING KELOMPOK

Maksudnya agar masing-masing anggota kelompok mendapat kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota lainnya

Caranya………….?
1.    Salah satu siswa dalam masing-masing kelompok menilai dengan memberikan pandangan dan pemikirannya mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan
2.    Siswa berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya
3.    Demikian seterusnya giliran bicara bisa dilaksanakan arah perputaran jarum jam atau dari kiri ke kanan




35. TARI BAMBU

Agar siswa saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dalam waktu singkat secara teratur strategi ini cocok untuk materi yang membutuhkan pertukaran pengalaman pikiran dan informasi antar siswa

Caranya?

1.    Separuh kelas atau seperempat jika jumlah siswa terlalu banyak berdiri berjajar . Jika ada cukup ruang mereka bisa berjajar di depan kelas. Kemungkinan lain adalah siswa berjajar di sela-sela deretan bangku. Cara yang kedua ini akan memudahkan pembentukan kelompok karena diperlukan waktu relatif singkat.
2.    Separuh kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran yang pertama
3.    Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi sinformasi.
4.    Kemudian satu atau dua siswa yang berdiri di ujung salah satu jajaran pindah ke ujung lainnya di jajarannya. Jajaran ini kemudian bergeser. Dengan cara ini masing-masing siswa mendapat pasangan yang baru untuk berbagi. Pergeseran bisa dilakukan terus sesuai dengan kebutuhan  


36. DUA TINGGAL DUA TAMU (TWO STAY TWO STRAY)
SPENCER KAGAN 1992

MEMBERI KESEMPATAN KEPADA KELOMPOK UNTUK MEMBAGIKAN HASIL DAN INFORMASI DENGAN KELOMPOK LAINNYA.
Caranya :
1.    Siswa bekerja sama dalam kelompok yang berjumlah 4 (empat) orang
2.    Setelah selesai, dua orang dari masing-masing menjadi tamu kedua kelompok yang lain
3.    Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi ke tamu mereka
4.    Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain
5.    Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka

37. TGT  (TEAM GAME TOURNAMEN
Tahap Persiapan :
1.  Guru membentuk kelompok  (banyak siswa dalam kelompok minimal sesuai   
      jumlah indicator yang akan diujikan ).
2. Siswa setiap kelompok membuat Potongan Kertas yang kemudian di beri nomor
     Sesuai dengan urutan kelompok
3.   Guru membuat soal dan jawabannya sebanyak jumlah siswa

Kegiatan
1.    Guru memangil siswa dari setiap kelompok yang nomor pertama untuk menjawab pertanyaan yang akan dibacakan oleh siswa kelompok lain  nomor urut kedua .
2.    Siswa  nomor urut pertama menyimak pertanyaan yang dibacakan kemudian menjawabnya.
3.    Guru memberikan nilai terhadap jawaban siswa kemudian besarnya nilai ditulis di papan tulis  sesuai kelengkapan jawaban.
4.    Begitu seterusnya nomor urut kedua  sama nomor urut ketiga dari kelompok lain samapai semua siswa kebagian untuk kedepan.

Penutup
1.    Guru menjumlahkan hasil skor yang diperoleh dari masing kelompok
2.    Kelompok yang paling bersar nilainya diberikan pengharagaan berupa Grup Gold Team, Kedua Silver Team, Ketiga Bronz Team begitu seterusnya.















Contoh Penyusunan RPP Terbaru

A.      Apakah RPP itu?

Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:
”Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”.
Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

B.      Apa Saja Komponen RPP itu ?

RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.

Komponen RPP adalah:

1.      Identitas mata pelajaran, meliputi:

a.    satuan pendidikan,
b.    kelas,
c.    semester,
d.    program studi,
e.    mata pela¬jaran atau tema pelajaran,
f.     jumlah pertemuan.

2.      standar kompetensi

merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.

3.      kompetensi dasar,

adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompe¬tensi dalam suatu pelajaran.

4.      indikator pencapaian kompetensi,

adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilai¬an mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

5.      tujuan pembelajaran,

menggambarkan proses dan ha¬sil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

6.      materi ajar,

memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompe¬tensi.

7.      alokasi waktu,

ditentukan sesuai dengan keperluan un¬tuk pencapaian KD dan beban belajar.

8.      metode pembelajaran,

digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemi¬lihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situ¬asi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.

9.      kegiatan pembelajaran :

Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan :

a.    pendahuluan/pembuka,
b.    kegiatan inti terdiri atas, eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi
c.    kegiatan penutup.

10.    Penilaian hasil belajar

Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kom¬petensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.

11.    Sumber belajar

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

C. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN RPP

Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dimulai dari mencantumkan Identitas RPP, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian. Setiap komponen mempunyai arah pengembangan masing-masing, namun semua merupakan suatu kesatuan.

Penjelasan tiap-tiap komponen adalah sebagai berikut :
1.      Mencantumkan Identitas
Terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas, Semester, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu.

Hal yang perlu diperhatikan adalah :
a.    RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
b.    Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus. (Standar kompetensi – Kompetensi Dasar – Indikator adalah suatu alur pikir yang saling terkait tidak dapat dipisahkan)
c.    Indikator merupakan:
Ø  ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa peserta didik telah mencapai kompetensi dasar
Ø  penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Ø  dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah.
Ø  rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
Ø  digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.


d.    Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar, dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x 35/40/45 menit). Karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada kompetensi dasarnya.

2.      Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan pembelajaran. Sebagai contoh :
Kegiatan pembelajaran: ”Mendapat informasi tentang sistem peredaran darah pada manusia”. Maka tujuan pembelajaran, boleh salah satu atau keseluruhan tujuan pembelajaran, misalnya peserta didik dapat:

a.    mendeskripsikan mekanisme peredaran darah pada manusia.
b.    menyebutkan bagian-bagian jantung.
c.    merespon dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh teman-teman sekelasnya.
d.    mengulang kembali informasi tentang peredaran darah yang telah disampaikan oleh guru.
Bila pembelajaran dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada baiknya tujuan pembelajaran juga dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga tiap pertemuan dapat memberikan hasil.

3. Menentukan Materi Pembelajaran

Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari indikator. Contoh:

Indikator                                 : Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri kehidupan.
Materi pembelajaran            :
Ciri-Ciri Kehidupan             : Nutrisi, bergerak, bereproduksi, transportasi, regulasi, iritabilitas, bernapas, dan ekskresi.

4. Menentukan Metode Pembelajaran

Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.
Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran dan metode yang diintegrasikan dalam satu kegiatan pembelajaran peserta didik:
a. Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses, kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan sebagainya.
b.    Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri, observasi, tanya jawab, kooperativ learning, e-learning dan sebagainya.

5. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran

Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
Kegiatan pendahuluan. (10% dari Total Alokasi Waktu )
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
d. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai dengan silabus.


Kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi). (75% dari Total Alokasi Waktu)

EKSPLORASI
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a. melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
b. menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lain;
c. memfasilitasi terjadinya interaksi antarsiswa serta antara siswa dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya;
d. melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
e. memfasilitasi siswa melakukan percobaan di laboratorium, studio atau lapangan.

ELABORASI
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
b. memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
c. memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut;
d. memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
e. memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
f.   memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok;
g. memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja secara individual maupun kelompok.
h. memfasilitasi siswa melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
i.   memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa.

KONFIRMASI
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a. memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa;
b. memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai sumber;
c. memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan;
d. memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
e. berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan siswa yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
f.   membantu menyelesaikan masalah;
g. memberi acuan agar siswa dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
h.         memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh; dan
i.   memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
b. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar siswa;
e. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
f.   Jawaban dibuktikan dengan melakukan observasi secara acak, hasil supervisi kepala sekolah/madrasah, dan kesesuaian RPP dengan pelaksanaan proses pembelajaran.

Catatan :
Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.

6. Memilih Sumber Belajar

Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional, dan bisa langsung dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP harus dicantumkan bahan ajar yang sebenarnya.
Jika menggunakan buku, maka harus ditulis judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.
Jika menggunakan bahan ajar berbasis ICT, maka harus ditulis nama file, folder penyimpanan, dan bagian atau link file yang digunakan, atau alamat website yang digunakan sebagai acuan pembelajaran.

7. Menentukan Penilaian

Penilaian dijabarkan atas :
a. teknik penilaian,
b. bentuk instrumen, dan
c. instrumen yang dipakai yang beris rubrik penilaian









D. Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A.   Identitas
Nama Sekolah                     : ……………………………..
Mata Pelajaran                     : ……………………………..
Kelas, Semester                   : ……………………………..
Standar Kompetensi           : ……………………………..
Kompetensi Dasar               : ……………………………..
Indikator                                 : ……………………………..
Alokasi Waktu                      : ….. x … menit (… pertemuan)

B.   Tujuan Pembelajaran
C.   Materi Pembelajaran
D.   Metode Pembelajaran
E.   Kegiatan Pembelajaran

Langkah-langkah :
Pertemuan 1
Ø  Kegiatan Awal
Ø  Kegiatan Inti
Ø  Kegiatan Penutup
Pertemuan 2
Ø  Kegiatan Awal
Ø  Kegiatan Inti
Ø  Kegiatan Penutup
Pertemuan 3. Dst

F.    Sumber Belajar ( Buku, Bahan ajar dan Alat )
G.   Penilaian ( berisi teknik penilaian , Bentuk instrumen dan Rubriks penilaian )
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar