ismul adzom
Bunyi ismul adzom yang pertama:ALLOHUMMA YAA ALLOH YAA
ROHMAN YAA ROKHIIM YAA DZAL JALALI WAL IKROM YAA KHAYYU YAA QOYYUUM.artinya:duh
gusti alloh yang maha pengasih penyayang yang maha tinggi kedudukanya yang yang
maha hidup yang maha berdiri sendiri
sahabat
Rasulullah yang menggunakan amalan ismul a’zhom hingga sahabat
Rasul tersebut mendapatkan banyak sekali karomah, bahkan kalimat ismul a’zom
ini sudah berkali-kali dibuktikan kemujarabannya dengan dikabulkannya seketika
permohonan hamba-Nya.
Ismul
A’zhom adalah
merupakan sebuah doa yang terdapat di dalamnya rangkaian dari beberapa
Nama-Nama ALLAH yang indah (Asmaul Husna). Berdoa dengan ismul a’zhom
lebih cepat di-Ijabah, karena ketika seorang menyebut ismul a’zhom maka
cahayanya akan terbang tiada penghalang hingga terbukalah pintu-pintu langit
dan cahayanya langsung naik (Mi’raj) menembus tujuh lapis langit sampai
ketempat Ijabahnya Alloh. (Sidratul Muntoha ).
Ada beberapa
hadits yang menjelaskan keutamaan ismul a’zhom, berikut ini dalilnya :
Nabi
Shalallahu alaihi wa sallam mendengar seorang laki-laki berdoa: “Ya Allah,
aku memohon kepada-Mu, sesungguhnya aku bersaksi bahwa Engkau adalah Allah,
yang tidak ada Tuhan selain Engkau, Yang Esa, Yang menjadi tempat bergantung
segala sesuatu, yang tidak beranak dan tidak diperanakan, dan yang tidak ada
sesuatu pun yang setara denganNYA.”
Lantas Nabi
shalallahu alaihi wa sallam berkata: “engkau telah memohon kepada Allah
dengan isim A’zhom, yang jika dipakai untuk memohon niscaya akan diberi, dan bila
dipakai untuk berdoa niscaya akan dikabulkan.” (HR. Abu Daud, Attirmidzi,
Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Alhakim dari Abdullah bin Buraidah ra)
Dalam hadist
lain:Dari shahabat Abu Tholhah ra, katanya: Rasulullah SAW mendatangi seorang
laki-laki, yang ketika itu sedang berdoa: “Ya Allah, sesungguhnya aku
memohon kepada Mu bahwa hanya bagiMu segala pujian, tidak ada tuhan selain
Engkau, Yang Maha Pengasih lagi Maha Pemberi karunia, Pencipta langit dan bumi,
Yang memiliki Keagungan dan kemuliaan”
Lantas
Rasulullah SAW berkata: “Sungguh dia telah memohon kepada Allah dengan isim
a’dhom yang jika dipakai berdoa dengannya niscaya akan dikabulkan dan jika
dipakai untuk memohon dengannya niscaya akan diberi.”
Dalam hadist
lain:“Isim Allah yang maha Agung itu, yang jika dipakai buat berdoa
dengannya niscaya akan dikabulkan, didalam ayat ini: yaitu ayat 20 dari surah
Ali Imraan.” (HR, Atthobarony dari Ibnu Abbas ra).
Dalam hadist
lain:“Isim Allah yang maha agung terdapat dalam enam ayat dari akhir surah
Al Hasyr.” (HR. Addailamy dari Ibnu Abbas ra).
Tetapi
walaupun tidak ada pernyataan yang pasti dari Rasulullah SAW tentang isim
a’zhom ini, namun ada sahabat rasulullah bernama Al A’a’ bin Hadhrami yang
memiliki pengetahuan tentang bacaan isim a’zhom ini.
Berikut ini
kisahnya…………………………..
Muthif bin
Mush’aib berkata,” Suatu ketika aku menghadap kepada Khalifah Al Manshur. Aku
lihat ia tengah dirundung masalah. Ia tidak banyak bicara karena kehilangan
orang-orang yang ia cintai.
Khalifah
berkata kepadaku,” wahai Muthrif! Aku tertimpa masalah yang tiada dapat
terselesaikan melainkan jika Allah berkenan menolongku. Karena cobaan inipun
datangnya dari Dia. Adakah engkau tahu bacaan doa yang dapat aku panjatkan?
Semoga dengan ini Allah berkenan membebaskan aku dari kesedihan.”. Aku katakan
kepada Khalifah Al-Manshur,” wahai amirul mukminin! Muhammad bin Tsabit pernah
memberitahu aku ucapan dari Amr bin tsabit Al Mashri. Amr bin tsabit Al Mashri
pernah berkata,”Suatu ketika ada seekor nyamuk itu masuk hingga kedalam pangkal
telinganya. Sebab itu lelaki tersebut tidak pernah bisa melewati hari-harinya
dengan tenang. Hingga ada salah satu sahabat Hasan yang berkata
kepadanya,”Berdoalah dengan ucapan doa Al Ala’ bin Al Hadhrami, sahabat
Rasulullah. Doa itu pernah ia ucapkan saat berada digurun sahara dan saat
berada di tengah laut. Hingga Allah menyelesaikan semua masalahnya.”.
”Doa apa
itu”?. Tanya Khalifah tergesa-gesa kepadaku.
Kemudian aku
melanjutkan ceritaku kepada Khalifah Al Manshur,” Saat itu, Ala’ bin Al
Hadhrami diutus ke Bahrain. Dia dan rombongannya melewati padang sahara yang
sangat tandus. Ditengah-tengah sahara itu, mereka kehausan dan khawatir akan
binasa karena tidak mendapatkan air untuk minum. Lalu A’a’ bin Al Hadhrami
turun dari tunggangannya. Setelah melakukan shalat dua rakaat, ia
mengcapkan bacaan ruqyah:” Ya hakiimu Ya ‘aliimu Ya ‘Aliyyu Ya
‘Azhiimu ! berikanlah kami air!”
Beberapa
saat kemudian, menurut mereka yang ikut dalam rombongan Ala’ bin Al Hadhrami,
kami melihat awan bergerumul seperti sayap-sayap burung yang terbang diatas
kami. Disusul kemudian oleh angin kencang yang menerpa. Dan turunlah hujan
lebat mengguyur rombongan dan memenuhi bejana-bejana minuman yang kami bawa.
Setelah kami
berjalan mengarah ke laut. Belum ada siapapun yang pernah mengarunginya sebelum
kami. Kami tidak mendapatkan arungan untuk menyeberangi lautan. Kemudian Ala’
bin Al Hadhrami turun, ia melakukan shalat dua rakaat. Setelah shalat, ia
mengucapkan kalimat ruqyah:” Ya hakiimu Ya ‘aliimu Ya ‘Aliyyu Ya
‘Azhiimu ! Arungkanlah kami!”
Setelah
mengucapkan doa itu, Ala’ membentangkan tangannya seraya mengucap kepada
rombongan agar mengarungi laut dengan membaca bismillah. Menurut Abu
Hurairah, seluruh rombongan berjalan diatas permukaan air laut. Ia mengisahkan,”Demi
Allah Kami berjalan dia atas permukaan air. Kaki , sepatu dan kuku-kuku di jari
kami tidak basah oleh air laut. Dan rombingan itu berjumlah empat ribu
orang.
Mendengar
cerita yang dikisahkan padanya, orang yang telinganya kemasukan nyamuk itupun
membaca doa sebagaimana pernah diucapkan oleh Ala’ bin Al hadhrami. Dan Demi
Allah! Belum lagi ia beranjak dari tempatnya, nyamuk yang masuk dalam
telinganya keluar kembali membawa dua biji kotoran. Dan orang itupun terbebas
dari rasa sakit.
Lalu
Khalifah Al Manshur menghadap kiblat. Ia melafalkan doa yang aku (Muthrif)
ceritakan kepadanya. Setelah itu, Khalifah berkata kepadaku,”Wahai Muthrif!
Allah telah membebaskanku dari kesedihan yang kurasakan selama ini. Kemudian
beliau memerintahkan para pembantunya untuk menyediakan jamuan makan. Beliau
mengajakku makan bersama.
Kesimpulan:
- kalimat ruqyah:” Ya hakiimu Ya ‘aliimu Ya ‘Aliyyu Ya ‘Azhiimu ! Adalah ismul A’zhom
- Ala’ bin Al Hadhrami dan pasukannya berjalan diair, mendapatkan hujan setelah Ala’ bin Al Hadhrami shalat dua rakaat lalu mengucapkan doa ruqyah :” Ya hakiimu Ya ‘aliimu Ya ‘Aliyyu Ya ‘Azhiimu !
- Doa dikabulkan seketika ketika membaca Ismul A’zhom
Wahai
saudaraku, Demi Allah , kalimah :” Ya hakiimu Ya ‘aliimu Ya ‘Aliyyu
Ya ‘Azhiimu ! Adalah Nama Allah yang Maha Mulia, Insya Allah
semua doa kita akan dikabulkan apapun permintaan kita cepat atau lambat! Tiada
syarat khusus seperti membacanya ribuan kali/mempunyai bilangan tertentu, tiada
juga puasa atau pengaturan nafas khusus sebab semuanya adalah bid’ah.
Syarat Utama
dikabulkan doa kita dengan menggunakan ismul’ A’zhom adalah TAUHID dan menjauhi
bid’ah. Tidak akan dikabulkan Allah jika kita membuat aturan aneh ( membaca ada
bilangan khusus, ritual puasa dll) dalam membacanya, Tidak akan dikabulkan
Allah jika masih suka memakai jimat, menggantungkan diri dengan khodam jin,
masih percaya ilmu-ilmu ghoib (tenaga dalam/ilmu metafisik), atau memiliki
pemahaman syirik (wihdatul wujud, wihdatul adyan dll)……..
Dalam terapi
ruqyah gunakanlah ismu’ A’zhom ini dalam penggunakan tekhnik ruqyah yang telah
kalian pelajari dari blog ini. Jika ingin agar setan pengganggu terbakar
hebat bertawasulah dengan doa ruqyah Ya hakiimu Ya ‘aliimu Ya
‘Aliyyu Ya ‘Azhiimu ! lalu mintalah kepada Allah agar semua jin
terbakar habis, yakin dan jangan ragu ingat 3 rahasia kesuksesan dalam ruqyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar